Tuesday, August 27, 2013

Krisis Multidimensional pada Masyarakat Multikultural


Indonesia, saat ini bisa dibilang ada pada masa krisis, krisis ekonomi, krisis mental, sampai krisis kepercayaan. Krisis ekonomi dari pendapatan dan kualitas hidup masyarakatnya, terutama di daerah-daerah terpencil karena pembangunan yang tidak merata. krisis mental dimana kita masih manja, harus dituntun, disuap, digendong oleh pemerintah dari subsidi yang ada. Serta krisis kepercayaan baik secara vertikal maupun horizontal.

Umpatan profokatif yang sengaja dilontarkan oknum tertentu menyebar begitu cepat, menimbulkan kebencian terhadap golongan, suku, ras, agama yang tak serupa dengannya. Berita negatif lebih sering dicari daripada berita-berita positif, saling memojokkan dan mengumpat satu sama lain. Status ekonomi dan kesenjangan sosial dimanfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan. Ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang melatarbelakangi bagaimana agar masing-masing menyadari status dan kedudukan, hak dan kewajiban, saling menghormati, mengingatkan, tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran hanya sekedar akhlak yang tak pernah diamalkan.

Eksistensi Indonesia sebagai sebuah bangsa sedang dipertaruhkan. "Nation and Character Building" yang selalu diserukan oleh sang Pemimpin Besar Revolusi kembali ke permukaan. Nation and Character Building disini dalam artian kesadaran berbangsa, kesadaran yang tumbuh dari aspirasi perjuangan masa lalu, kebudayaan dan kebersamaan untuk menghadapi globalisasi saat ini. Karena itu karakter Pancasila perlu dibangun kembali supaya kita siap menjadi bangsa yang bermental kuat dan bermartabat tanpa melupakan jati diri NKRI. Tanpa kesadaran tersebut, maka perpecahan di Uni-Soviet, tragedi Yugoslavia - Bosnia - Herzegovina bisa saja terjadi di Indonesia.

0 comments :

Post a Comment